Pepaya
Nama Spesies :
Carica Papaya L.
Nama Lokal :
Pepaya
Deskripsi :
Tumbuhan pepaya adalah tumbuhan
yang berasal dari daerah sub-tropis namun sudah dibudidayakan secara luas di
seluruh dunia. Pepaya ini tumbuh umumnya sebagai tumbuhan herba. Biasanya,
pepaya dapat hidup bertahunan atau lebih dari dua tahun, yang biasa disebut
perennial. Batangnya biasanya tidak bercabang atau bercabang jarang dengan
tinggi yang dapat mencapai 10 meter (da Silva et al, 2007 ; Kalie, 2008)
Batang pepaya biasanya tidak bercabang, dengan bentuknya yang membulat dan lurus menjulang. Batangnya
bertekstur lembut ketika disentuh. Biasanya beruas-ruas serta terdapat rongga pada batangnya
(biasanya di bagian tengah batang). Batang pada pepaya ini biasanya tidak
berkayu atau semi-berkayu. Batang
pepaya dapat ditemukan bercabang karena luka pada ujung pucuknya atau ketika
meristem apikalnya dihilangkan/rusak. Warna batang pepaya biasanya krem, hijau,
atau bahkan ungu tua. Pada batang pepaya
juga terdapat bekas-bekas tumbuhnya daun di (leaf scars). Daun
tumbuhan pepaya biasanya terdapat di ujung batang dan berukuran besar. Warnanya pada bagian atas (adaksial)
adalah hijau tua sedangkan pada
bagian bawah (abaksial) warna
daunnya adalah hijau muda. Bentuk
daunnya adalah menjari dengan
tangkai daunnya bisa mencapai 125 cm. Daunnya
memiliki panjang 25-100 cm. Daun pepaya tersusun secara spiral dan berkelompok membentuk
mahkota di ujung batang (da Silva et al, 2007 ; Kalie, 2008 ; Rukmana, 2012 ;
Suprapti, 2005 ; Yahia, 2011 ; Al-Khayri et al, 2018).
Bunga pada pohon pepaya terbagi menjadi 3 jenis. Ketiganya adalah
bunga jantan (staminate), betina (pistillate), dan sempurna (hermaphrodite).
Bunga sempurna artinya memiliki organ betina dan jantan dalam satu bunga. Dari
beragam bunga tersebut, pohon pepaya pun dapat diklasifikasikan menjadi 3 jenis
pohon, yaitu pohon betina, pohon jantan, dan juga pohon sempurna/hermaphrodite.
Jenis kelamin dari pohon pepaya biasanya terpengaruh oleh genotip dan juga
kondisi iklim tempat tumbuhnya. Walaupun jenisnya berbeda-beda, daun bunga pada
bunga pepaya biasanya lima helai dengan benang sari dimulai dari 2-10 helai.
Bunga-bunga itu tumbuh di ketiak daun pepaya (Rukmana, 2012 ; Yahia, 2011).
(Hamzah, 2014)
Gambar 1. a) Bunga jantan b) Bunga betina c) Bunga sempurna
Berikut perbedaan bunga-bunga
yang nantinya berpengaruh pada bentuk buah pepaya yang dihasilkan menurut
Hamzah (2014) :
1. Bunga jantan
· tangkai bunga panjang, bunga sering dijadikan
sayur
· bunganya majemuk
· daun bunga berjumlah lima helai
· bentuk bunga seperti corong karena pada bagian
bawah saling melekat hingga membentuk tabung, bagian atasnya terlepas.
· benang sari 10 helai
· tidak dapat menghasilkan buah karena tak ada
putik
· dapat menghasilkan buah seara partenogenesis dan
bentuk buah bulat telur dan kecil, biasanya mandul.
2. Bunga betina
·
berwarna hijau kekuningan
·
daun bunga berjumlah lima helai, terlepas satu
sama lain.
·
tidak ada benang sari
·
saat menguncup, bentuknya menggelembung pada
pangkalnya.
·
panjang bunga sekitar 3,5 cm sampai dengan 5 cm.
·
bunga yang membesar akan menjadi buah jika
terkena serbuk sari dari tumbuhan lain.
·
buah yang terbentuk berbentuk bulat dengan
daging tipis dan bijinya yang sedikit.
3. Bunga sempurna
-
Bunga sempurna elongata :
o
daun bunga lima helai
o
bagian bawah akan melekat sepanjang 3/4 bakal
buah dengan bagian ujung terlepas
o
bentuk bunga mirip dengan bunga jantan dengan
ukuran yang lebih besar dan panjang
o
bakal buah panjang dan lonjong, buah yang
dihasilkan lonjong, besar, dan berdaging tebal.
-
Bunga sempurna pentandria
o
daun bunga lima helai, terlepas satu sama lain
namun bagian bawahnya melekat pada bakal buah
o
bakal buah berbentuk bulat
o
ada benang sari berjumlah lima helai dengan
tangkai yang pendek
o
bunga sering muncul pada musim kemarau
o
menghasilkan buah berbentuk bulat telur dengan
tepi beralur.
-
Bunga sempurna antara
o
daun buah berjumlah lima helai, ada yang
terlepas seutuhnya atau melekat sampai 3/4 bakal buah.
o
benang sari berjumlah 2-10 helai
o
bakal buah mengkerut
o
buah yang dihasilkan bentuknya berkerut.
-
Bunga sempurna rudimenter
o
mirip bunga jantan namun lebih besar dan lonjong
namun tidak ada bakal buah
o
bunga ini muncul pada musim kemarau
o
tidak dapat menghasilkan buah
Buah dari pepaya memang berbeda-beda menurut bentuk bunganya.
Namun, buah pepaya secara umumnya berbentuk bulat memanjang dengan kulit tipis dan dagingnya tebal. Pada bagian
tengah terdapat rongga yang menjadi tempat biji-bijinya. Biji yang terkandung pada buah pepaya berjumlah banyak dan berukuran kecil, keriput, serta
berlendir. Warna bijinya sendiri adalah hitam jika berusia tua. Biji yang
masih muda sendiri berwarna putih namun tidak dapat dipakai untuk benih karena
tidak ada embrionya (Hamzah, 2014).
Gambar 2. a) Pohon pepaya b) buah pepaya c) daun pepaya
Habitat dan Distribusi :
Pepaya adalah pohon berbuah yang
kosmpolitan. Tumbuhan ini berasal dari Mexico Selatan atau Amerika Tengah.
Tumbuhan ini amat mudah beradaptasi sehingga banyak dibudidayakan pada daerah
tropis dan subtropis yang tersebar di seluruh dunia. Daerah-daerah yang menjadi
tempat budidayanya antara lain Amerika,
Asia, dan Afrika. Habitat yang cocok untuk tumbuhan ini memang daerah
tropis dan subtropis karena tumbuhan ini sejatinya hanya membutuhkan air yang
sedikit dan hanya membutuhkan nutrisi dan mineral yang terbatas saja untuk
tumbuh kembangnya sehingga mudah dikembangbiakan. Negara-negara penghasil
pepaya terbesar antara lain India,
Brazil, Indonesia, Nigeria, dan Mexico (Al-Khayri et al, 2018).
Kegunaan/Peran :
Pepaya yang dikeringkan dapat menjadi cemilan yang sesuai untuk diet
karena hanya mengandung 120 kalori untuk 4 potong pepaya kering. Selain itu,
pepaya juga bebas lemak dan kolesterol. Pepaya juga memiliki kandungan vitamin C dan vitamin A yang tinggi
sehingga bagus untuk mata dan daya tahan tubuh. Pepaya juga memiliki enzim papain yang dapat mengatasi
inflamasi dan penggumpalan cairan. Manfaat lain dari pepaya adalah untuk
membantu melancarkan pencernaan. Buahnya yang masih muda juga ternyata amat
berkhasiat. Khasiatnya antara lain adalah untuk melancarkan ASI, sebagai obat
radang kandung kemih, cacingan, jerawat, dan juga sembelit. Bagian-bagian lain
dari pepaya yang bermanfaat antara lain bunga
jantannya dapat sebagai obat sakit
kuning, daunnya jika diperas
dapat sebagai obat malaria, batangnya bisa digunakan untuk pakan ternak, dan akarnya bisa digunakan sebagai obat
ginjal dan sakit persendian (Suprapti, 2005 ; Kurnia, 2018).
Klasifikasi :
Klasifikasi Pepaya menurut Rukmana (2012) adalah sebagai
berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub-Divisi: Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Carcales
Famili : Caricaceae
Genus : Carica
Spesies : Carica
papaya
Binomial : Carica papaya L.
Referensi :
Al-Khayri, J. M., Jain, S. M., & Johnson, D. V.
(2018). Advances in Plant Breeding Strategies : Fruits Volume 3.
Switzerland: Springer.
Hamzah, A. (2014). 9 Jurus Sukses Bertanam Pepaya
California. Jakarta: PT AgroMedia Pustaka.
Kalie, M. B. (2008). Bertanam Pepaya : Edisi
Revisi. Jakarta: Penebar Swadaya.
Kurnia, R. (2018). Fakta Seputar Pepaya.
Jakarta: Bhuana Ilmu Populer.
Rukmana, H. R. (2012). PEPAYA, Budidaya &
Pasca Panen. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Silva, J. A., Rashid, Z., Nhut, D. T., Sivakumar, D.,
Gera, A., Souza Jr, M. T., et al. (2007). Papaya (Carica papaya L.) Biology
and Biotechnology. Tree and Forestry Science and Biotechnology 1(1),
47-73.
Suprapti, M. L. (2005). Aneka Olahan Pepaya Mentah
dan Mengkal. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Yahia, E. M. (2011). Postharvest biology and
technology of tropical and subtropical fruits, Volume 4 : Mangosteen to white
sapote. Oxford: Woodhead Publishing.
Komentar
Posting Komentar